Silahkan Isi Tulisan Pos di Kolom Pos Blog
Sambutan Kepala Desa Cigugur
Sambutan Kepala Desa Cigugur Untuk Masyarakat Desa Cigugur Kab.Pangandaran
PKK Desa Cigugur Bersama Mahasiswa KKN UNU Cirebon
Kegiatan Rutin Ibu-ibu PKK Desa Cigugur
Mahasiswa KKN 2016 UNU Cirebon Observasi Ke SD Negeri 2 Cigugur
Sebagai salah satu agenda kegiatan dalam KKN 2016 Mahasiswa UNU Cirebon
Pemasangan Tanda Nama Jalan Oleh Mahasiswa UNU Cirebon
Untuk mempermudah akses ke tempat tujuan Mahasiswa KKN 2016 UNU Cirebon melakukan pemasangan tanda nama jalan di Desa Cigugur
Mahasiswa UNU Cirebon Bersama Ketua Kelompok Tani Desa Cigugur
Salah satu mahasiswa KKN teladan dari UNU Cirebon sedang melakukan observasi ke kelompok tani Desa Cigugur
Thursday, June 2, 2016
Mahasiswa KKN 2016 UNU Cirebon Melakukan Observasi&Pengajaran Singkat di SD Negeri 2 Cigugur
Silahkan Isi Tulisan Pos di Kolom Pos Blog
Wednesday, June 1, 2016
PKK Bersama Mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
Silahkan Isi Tulisan Pos di Kolom Pos Blog
Tuesday, May 31, 2016
Sunday, May 29, 2016
Potensi Desa
Setelah Karangtaruna Desa Selasari,
Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, membuka objek wisata alam yang
menjual keindahan 7 buah gua, kini di Dusun Karanganyar Desa Cigugur,
Kecamatan Cigugur pun ditemukan kembali dua buah gua alam yang sangat
menarik dengan dihiasi ornamen batu stalagmit dan stalaktit yang sudah
berusia ratusan tahun.
Uniknya, gua ini di bagian dalamnya terdapat bebatuan berbentuk
kubah. Areal dalam gua ini pun sangat luas. Warga setempat menamai gua
itu dengan sebutan gua Cilalay. Nama itu diambil karena di dalam gua
tersebut tempat berkumpulnya ribuan kelelawar yang bergelantungan di
sejumlah sudut dinding gua.
Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) Kecamatan Cigugur, Rodih, SH, menjelaskan, gua tersebut berada di
atas lahan milik Perum Perhutani dengan luas sekitar 8 hektar. Gua ini
pun belum pernah tereksploitasi tangan manusia.
“Belum ada
wisatawan ataupun penjelajah yang masuk ke gua tersebut. Karena memang
gua ini masih jarang dijamah manusia,” ujar Rodih.
Menurut Rodih, di dalam gua tersebut pun banyak terdapat mata air
yang keluar dari sela-sela dinding batu yang digunakan oleh warga untuk
kebutuhan sehari-hari. Warga setempat memasang pipa untuk mengalirkan
air ke pemukiman mereka. “Airnya sangat jernih dan masih alami,” imbuh
Rodih.
Tak hanya itu, kata Rodih, di dalam gua itu pun terdapat
dua air terjun setinggi tujuh meter. “Kedua air terjun itu airnya
mengalir ke sepanjang gua melalui sungai yang tembus ke objek wisata
sungai Green Canyon Cijulang dan sungai Ciwayang sampai ke wisata
Citumang Parigi,” ujarnya.
Rodih mengungkapkan, sebenarnya masih
banyak lagi gua alam yang belum tergali di wilayah Kecamatan Cigugur
yang letak geografisnya memang dikelilingi oleh pegunungan dan
perbukitan. Dia pun berharap gua tersebut bisa dijadikan obyek wisata
alam yang diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kita
pun meminta Pemkab Pangandaran agar bisa membantu mengembangkan potensi
alam tersebut. Jika gua itu nantinya dikembangkan menjadi tempat objek
wisata, harus membuka akses jalan baru yang berjarak sekitar kurang
lebih 600 meter,” ujar Rodih.
Kepala Dinas Pariwisata, Perindagkop
dan UMKM, Kabupaten Pangandaran, Drs. Suheryana, mengatakan, gua
tersebut sangat bagus dan layak jual untuk dikembangkan dan dipromosikan
ke wisatawan.
“Di areal gua itu pun terdapat sungai yang bisa
dipakai untuk berenang. Selain itu, di dalam gua itu juga terdapat batu
kapur yang sudah mengkristal bening seperti kaca. Batu kristal itu
terbentuk dari proses tetesan air yang terjadi secara alamiah,” ujar
Suheryana
Visi Misi
“Terwujudnya Kabupaten Pangandaran yang Maju,
Mandiri dan Berdaya saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Pemantapan
Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan.”
MISI :
1. Meningkatkan
Profesionalisme Birokrasi (Good Government and Clean Government);
2. Meningkatkan
Kualitas SDM (Pendidikan, Kesehatan, Memantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman
dan Taqwa) ;
3. Pemantapkan
Pemulihan Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan ;
4. Menggali,
Menumbuhkembangkan dan Melestarikan Budaya Sunda serta Kearifan Lokal lainnya ;
5. Memantapkan
Pembangunan Perdesaan ;
6. Meningkatkan
Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan Pemanfaatan Tata
Ruang Wilayah ;
7. Meningkatkan
Partisifasi Sektor Swasta, Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Daya saing Daerah.